TEKNOBGT
pendapatan xiaomi menurun

Xiaomi Klaim Masih Ada Keuntungan Meskipun Penjualan Produknya Menurun

Menurut lembaga riset Gartner, Xiaomi saat ini sedang mengalami penurunan penjualan sebanyak 21,5.0. Tapi perusahaan asal China ini mengklaim bahwa ada peningkatan pendapatan laba global selama kuartal kedua ini.

Menurut data yang Xiaomi miliki, mereka mencatat pendapatan total sebesar Rp114,4 triliun, naik 3,1 persen secara year on year (YoY) dan naik 7,7 persen dibanding kuartal sebelumnya (QoQ) dan Laba yang didapatkan selama kuartal ini mencapai Rp9,5 triliun, naik 129,8 persen YoY dan 108 persen QoQ. Khusus untuk segmen smartphone, Xiaomi mencatat pendapatan sebesar Rp67,1 triliun. Tapi tidak ada keterangannya lagi apakah angka meningkat atau menurun.

Semester 1, pengapalan smartphone Xiaomi telah mencapai 23,8 juta unit. Menurut laporan dari Canalys, pada Q22020 Xiaomi menempati peringkat 4 global dalam hal pengapalan smartphone dengan pangsa pasar mencapai 10,1 persen. Sedangkan di pasar internasional, pengapalan smartphone premium dengan harga jual 300 euro atau setara Rp5,2 juta ke atas, naik 99,2 persen YoY pada Q2.

Didorong oleh proporsi penjualan dari smartphone mid hingga high end, rata-rata harga jual smartphone Xiaomi naik 11,8 persen YoY dan 7,5 persen QoQ. Smartphone flagship dengan teknologi 5G yakni Mi 10 dan Mi 10 Pro yang diluncurkan pada Februari 2020 mencatatkan pengapalan yang melampaui 1 juta unit hanya dalam waktu dua bulan.

Penjualan Mi 10 Ultra melampaui Rp854 milyar dalam waktu 10 menit sejak diperkenalkan. Xiaomi juga meresmikan pabrik pintar baru-baru ini dengan total investasi mencapai Rp1,2 triliun. Sebelumnya, penjualan smartphone di dunia anjlok 20,4 persen pada kuartal II (Q2) 2020 diduga akibat pandemi virus corona Covid-19. Penurunan terjadi jika dibanding periode yang sama tahun lalu.

tabel 5 smartphone penjualannya menurun

Perusahaan riset Gartner mencatat penjualan ponsel di seluruh dunia turun ke angka 295 juta unit. Ponsel merek Samsung dan Xiaomi mencatat penurunan penjualan tertinggi pada Q2. Gartner mencatat Samsung mengalami penurunan penjualan yang paling tinggi secara year-on-year (yoy). Penjualan ponsel perusahaan Korea Selatan itu turun 27,1 persen. Sementara Xiaomi turun 21,5 persen secara yoy.

Penurunan pendapatan ini bisa dibilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan hasil penjualan dari Huawei dan Apple yang turun satu digit. Huawei juga mengalami penurunan penjualan sebesar 6,8 persen. Sementara Apple turun 0,4 persen yoy. (sumber : cnnindonesia.com)