India, menjadi target utama Samsung untuk memperbesar pabriknya. Ini rencara bisnis untuk meningkatkan laba perusahaan, selain itu juga akan mempengaruhi harga ponsel Samsung ke depan.
Saat ini Samsung sudah memiliki pabrik di sejumlah negara, salah satunya Vietnam yang disebut memproduksi setengah Hp pintar Samsung.
Dilansir dari laman Android Authority, Samsung berharap dapat menghasilkan perangkat senilai lebih dari US$40 miliar atau Rp592 triliun di India selama lima tahun ke depan. Sebagian besar dari nilai itu, yakni sekitar US$25 miliar atau Rp370 triliun berasal dari ponsel dengan harga lebih dari US$200 atau Rp2,9 juta.
Belum ada keterangan resmi dari Samsung perihal rencana pemindahan pabrik ke India. Akan tetapi, rencana itu diduga terkait dengan kebijakan insentif dari Pemerintah India kepada perusahaan yang beroperasi di negara tersebut.
Seperti Apple yang baru-baru ini mulai membuat lebih banyak iPhone di India, Samsung akan memiliki insentif ekonomi yang jelas untuk mengalihkan manufakturnya. Samsung juga dapat menghindari bea masuk 20 persen dan dapat menekan harga untuk beberapa ponselnya, setidaknya di India.
Pemindahan pabrik ke India dinilai tidak serta merta menaikkan harga setiap ponsel Samsung. Namun, pemindahan itu dapat membuat Samsung lebih banyak memproduksi ponsel pintar.
Melansir Sam Mobile, Samsung akan mendiversifikasi jalur produksinya untuk membuat ponsel di negara tersebut di bawah skema PLI (Production Linked Incentive) Pemerintah India. Hal itu akan berdampak pada produksi ponsel pintar yang ada di Vietnam dan negara lain.
Seorang pejabat senior pemerintah India mengatakan bahwa sebagian besar ponsel pintar yang diproduksi dengan kategori di atas US$200 akan diekspor ke pasar lain dari India.
Saat ini, Samsung juga dikabarkan sedang dalam proses menghentikan produksi ponsel di Korea Selatan karena biaya tenaga kerja yang tinggi.
(sumber CNNIndonesia.com)