Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanaman ini memiliki banyak sekali jenis yang berbeda-beda. Taksonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi organisme berdasarkan ciri-cirinya. Tingkatan takson padi adalah cara membedakan jenis-jenis padi berdasarkan ciri-cirinya.
Kingdom Plantae
Kingdom Plantae merupakan kingdom yang terdiri dari semua jenis tumbuhan. Padi termasuk dalam kingdom ini karena padi juga merupakan tumbuhan. Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri seperti memiliki klorofil, dapat melakukan fotosintesis, dan memiliki selulosa pada dinding sel.
Divisi Magnoliophyta
Divisi Magnoliophyta atau Angiospermae merupakan divisi yang paling banyak dijumpai dalam kingdom Plantae. Divisi ini terdiri dari tumbuhan berbiji tertutup atau berbunga. Padi termasuk dalam divisi ini karena padi memiliki bunga dan buah sebagai alat perkembangbiakan.
Kelas Monocotyledoneae
Kelas Monocotyledoneae atau Monokotil merupakan kelas tumbuhan berkeping satu. Padi termasuk dalam kelas ini karena padi memiliki satu daun lembaga saat masih muda. Ciri lain dari Monokotil adalah akar serabut, pembuluh tapis, dan bunga berkelipatan tiga.
Ordo Poales
Ordo Poales merupakan ordo tumbuhan berkeping satu yang termasuk dalam kelas Monokotil. Padi termasuk dalam ordo ini karena padi memiliki akar serabut, daun yang panjang dan tipis, serta bunga yang tergabung dalam malai.
Famili Poaceae
Padi termasuk dalam famili Poaceae atau Gramineae. Famili ini terdiri dari tumbuhan berkeping satu yang memiliki batang buluh dan sering digunakan sebagai bahan pangan manusia ataupun hewan. Padi memiliki batang buluh dan biji yang dapat dimakan sehingga termasuk dalam famili ini.
Genus Oryza
Genus Oryza merupakan genus tumbuhan yang terdiri dari beberapa spesies padi. Padi yang biasa dikonsumsi oleh manusia adalah Oryza sativa. Selain itu, terdapat juga Oryza glaberrima yang biasa dikonsumsi di Afrika Barat. Kedua spesies ini memiliki perbedaan dalam ciri-cirinya.
Spesies Oryza sativa
Oryza sativa atau padi yang biasa dikonsumsi oleh manusia terdiri dari dua varietas utama, yaitu Indica dan Japonica. Varitas Indica memiliki biji yang panjang dan lebar dengan tekstur yang keras. Sedangkan varietas Japonica memiliki biji yang bulat dan empuk.
Subspesies Indica
Subspesies Indica terdiri dari beberapa jenis padi seperti IR64, Ciherang, dan Rojolele. Padi jenis ini biasa dijumpai di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Ciri-ciri dari subspesies Indica adalah memiliki biji yang besar, tahan terhadap hama dan penyakit, serta tahan terhadap cuaca ekstrem.
Subspesies Japonica
Subspesies Japonica terdiri dari beberapa jenis padi seperti Koshihikari, Sasanishiki, dan Calrose. Padi jenis ini biasa dijumpai di negara Jepang dan Amerika Serikat. Ciri-ciri dari subspesies Japonica adalah biji yang empuk, rasanya lebih manis, dan cocok untuk dijadikan sushi.
Varietas Oryza glaberrima
Varietas Oryza glaberrima atau padi Afrika merupakan jenis padi yang biasa dikonsumsi di Afrika Barat. Padi jenis ini memiliki biji yang lebih kecil dan lebih keras dibandingkan dengan Oryza sativa. Selain itu, Oryza glaberrima juga lebih tahan terhadap hama dan penyakit di daerah tropis.
Tingkatan Takson Padi Berdasarkan Ciri-Cirinya
Tingkatan takson padi tidak hanya berdasarkan pada klasifikasi ilmiah saja, tetapi juga dapat dilihat dari ciri-cirinya. Berikut adalah beberapa tingkatan takson padi berdasarkan ciri-cirinya:
1. Tinggi Tanaman
Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan tingginya. Padi yang tinggi memiliki biji yang besar dan jumlah panen yang sedikit. Sedangkan padi yang pendek memiliki biji yang kecil dan jumlah panen yang banyak.
2. Warna Bulir
Bulir padi dapat dibedakan berdasarkan warnanya. Padi yang berwarna coklat kehitaman biasanya lebih enak jika dijadikan nasi. Sedangkan padi yang berwarna putih biasanya lebih enak jika dijadikan beras.
3. Bentuk Bulir
Bentuk bulir padi dapat berbeda-beda antara satu jenis dengan jenis lainnya. Padi yang berbentuk bulat biasanya lebih empuk dan cocok untuk dijadikan sushi. Sedangkan padi yang berbentuk panjang biasanya lebih keras dan cocok untuk dijadikan nasi goreng.
4. Kadar Air
Kadar air pada padi dapat mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan. Padi dengan kadar air yang tinggi cenderung lebih mudah busuk dan berjamur. Sedangkan padi dengan kadar air yang rendah cenderung lebih awet dan tahan lama.
5. Waktu Panen
Waktu panen padi dapat mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan. Padi yang dipanen terlalu cepat cenderung menghasilkan beras yang masih keras dan belum matang sempurna. Sedangkan padi yang dipanen terlalu lama cenderung menghasilkan beras yang terlalu lembek dan tidak enak dimakan.
Manfaat Tingkatan Takson Padi
Mengetahui tingkatan takson padi sangat penting untuk meningkatkan produksi dan kualitas beras. Dengan mengetahui jenis-jenis padi yang berbeda, petani dapat menentukan jenis padi yang cocok untuk ditanam di daerahnya. Selain itu, dengan mengetahui ciri-ciri padi yang berbeda, konsumen dapat memilih beras yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.
Kesimpulan
Tingkatan takson padi merupakan cara untuk membedakan jenis-jenis padi berdasarkan ciri-cirinya. Padi dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi ilmiah seperti kingdom, divisi, kelas, ordo, famili, dan genus. Selain itu, padi juga dapat dibedakan berdasarkan ciri-cirinya seperti tinggi tanaman, warna bulir, bentuk bulir, kadar air, dan waktu panen. Mengetahui tingkatan takson padi sangat penting untuk meningkatkan produksi dan kualitas beras.
Artikel Tingkatan Takson Padi
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM