TEKNOBGT
Contoh Harta Lancar: Apa itu dan Bagaimana Menghitungnya?
Contoh Harta Lancar: Apa itu dan Bagaimana Menghitungnya?

Contoh Harta Lancar: Apa itu dan Bagaimana Menghitungnya?

Harta lancar adalah aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun. Ini termasuk uang tunai, tabungan, piutang dagang, investasi jangka pendek, dan persediaan barang. Untuk menghitung harta lancar, kita perlu mengetahui nilai semua aset tersebut dan kemudian menambahkannya.

Contoh Harta Lancar yang Sering Ditemukan

1. Uang Tunai: Ini termasuk uang di bank, uang di dompet atau kas kecil, dan cek yang sudah dicairkan.

2. Tabungan: Ini adalah uang yang disimpan di bank atau lembaga keuangan lainnya dan dapat dengan mudah ditarik kapan saja.

3. Piutang Dagang: Ini adalah uang yang masih harus diterima dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa.

4. Investasi Jangka Pendek: Ini adalah investasi yang dapat dijual dengan mudah dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti deposito berjangka atau surat utang.

5. Persediaan Barang: Ini adalah barang yang masih dimiliki oleh perusahaan dan akan dijual dalam waktu dekat.

Bagaimana Menghitung Harta Lancar?

Untuk menghitung harta lancar, kita perlu mengetahui nilai semua aset tersebut dan kemudian menambahkannya. Misalnya, perusahaan memiliki uang tunai sebesar Rp 10 juta, tabungan sebesar Rp 20 juta, piutang dagang sebesar Rp 15 juta, investasi jangka pendek sebesar Rp 5 juta, dan persediaan barang sebesar Rp 30 juta.

Jadi, total harta lancar perusahaan adalah:

10 juta + 20 juta + 15 juta + 5 juta + 30 juta = Rp 80 juta

Ini berarti bahwa perusahaan memiliki aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun sebesar Rp 80 juta.

Pentingnya Harta Lancar

Harta lancar penting untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Dengan memiliki harta lancar yang cukup, perusahaan dapat membayar utang dan kewajiban keuangan lainnya tanpa harus menjual aset jangka panjang atau meminjam uang tambahan.

Harta lancar juga dapat digunakan sebagai indikator kesehatan keuangan perusahaan. Jika perusahaan memiliki harta lancar yang cukup, ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang stabil dan dapat memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Contoh harta lancar meliputi uang tunai, tabungan, piutang dagang, investasi jangka pendek, dan persediaan barang. Untuk menghitung harta lancar, kita perlu mengetahui nilai semua aset tersebut dan kemudian menambahkannya. Harta lancar penting untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam waktu dekat dan sebagai indikator kesehatan keuangan perusahaan.

Artikel Contoh Harta Lancar: Apa itu dan Bagaimana Menghitungnya?

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM