Ikhlas adalah suatu sikap dalam hati yang tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu balasan. Ikhlas juga merupakan suatu keadaan dalam hati yang tidak disertai dengan perasaan iri hati dan dengki. Ikhlas adalah suatu sikap yang sangat dihargai oleh Allah SWT dan orang-orang yang beriman. Berikut adalah dalil-dalil tentang ikhlas dalam Islam:
1. Surat Al-Bayyinah ayat 5
“Dan mereka tidak diwajibkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5).
Dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan bahwa ketaatan kepada-Nya harus dilakukan dengan memurnikan hati dan niat. Artinya, ibadah yang dilakukan haruslah ikhlas semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
2. Surat Al-An’am ayat 162
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al-An’am: 162).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa semua ibadah dan tindakan yang dilakukan haruslah ikhlas semata-mata untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini juga menunjukkan bahwa ikhlas haruslah menjadi dasar dari setiap tindakan yang dilakukan.
3. Surat Az-Zumar ayat 3
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al-Qur’an dengan (membawa) kebenaran, maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya” (QS. Az-Zumar: 3).
Dalam ayat ini Allah SWT menekankan pentingnya memurnikan hati dan niat dalam beribadah. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan diterima oleh Allah SWT dan akan mendapatkan pahala yang besar.
4. Surat Al-Kahfi ayat 110
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhanmu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barangsiapa mengharapkan bertemu dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS. Al-Kahfi: 110).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT. Tidak boleh ada niat untuk mendapatkan pujian atau imbalan dari manusia.
5. Surat Al-Mu’minun ayat 117
“Dan siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS. Al-Mu’minun: 117).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa ikhlas dalam beribadah tidak boleh dicampuradukkan dengan niat untuk mencari keuntungan dunia. Setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata.
6. Surat Ali Imran ayat 92
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya” (QS. Ali Imran: 92).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa niat dari setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata. Setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang besar.
7. Surat Al-Baqarah ayat 195
“Dan janganlah kamu mengeluarkan hartamu dengan cara yang sia-sia, melainkan dengan cara yang sebaik-baiknya, dan janganlah kamu membazir, karena sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al-Baqarah: 195).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata. Setiap harta yang dikeluarkan haruslah digunakan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh diboroskan.
8. Surat Al-Ma’un ayat 4-5
“Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan memberi bantuan” (QS. Al-Ma’un: 4-5).
Dalam ayat ini Allah SWT mengecam tindakan orang-orang yang beribadah dengan niat yang tidak ikhlas. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan memberikan manfaat yang besar, sedangkan ibadah yang dilakukan dengan riya hanya akan memperburuk keadaan.
9. Surat An-Nahl ayat 97
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl: 97).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata. Setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
10. Surat Al-Kahfi ayat 29
“Dan katakanlah: Kebenaran itu datang dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang menghendaki kebenaran maka hendaklah ia beriman kepada-Nya, dan barangsiapa yang mengingkari (kebenaran) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji” (QS. Al-Kahfi: 29).
Dalam ayat ini Allah SWT menekankan pentingnya niat yang ikhlas dalam mencari kebenaran. Setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata.
11. Surat Al-Hujurat ayat 14
“Katakanlah kepada orang-orang Arab Badui yang beriman: “Telah datang kepadamu kebaikan”. Katakanlah kepada mereka: “Kebaikan itu adalah iman”. Dan jika kamu taat (kepada Allah dan Rasul-Nya), niscaya Allah akan memberikan pahala yang tidak terhingga lagi tidak terbatas (kepadamu)” (QS. Al-Hujurat: 14).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata. Setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
12. Surat Al-Hadid ayat 7
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan nafkahkanlah sebagian dari harta yang telah dijadikan kamu sebagai warisan oleh Allah; maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebahagian) dari hartanya, mereka itu akan mendapat pahala yang besar” (QS. Al-Hadid: 7).
Dalam ayat ini Allah SWT mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan haruslah murni untuk Allah SWT semata-mata. Setiap harta yang dikelu
Artikel Dalil tentang Ikhlas
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM